Pengamat: Sebagian Elit Masih Cenderung Antipati Terhadap Meningkatnya Pengaruh China di Kawasan

Pengamat: Sebagian Elit Masih Cenderung Antipati Terhadap Meningkatnya Pengaruh China di Kawasan

JAKARTA – Dilansir dari Tribunnews.com, Sebagian kelompok elit di Indonesia masih memiliki pandangan yang berbeda-beda terhadap kehadiran China sebagai kekuatan global. (07/06/2022)

Sebagian kelompok elite di pemerintahan indonesia memang memiliki pandangan positif terhadap Cina namun antiapati terhadap meningkatnya kehadiran Cina di Indonesia masih cukup dominan, khususnya di kalangan elit yang berada di luar pemerintah.

Pandangan tersebut disampaikan Johanes Herlijanto, pemerhati China dari Universitas Pelita Harapan, yang juga Ketua Forum Sinologi Indonesia dalam Diskusi Online (Webinar) bertajuk “Book Talk: China’s Rise in the Global South and Indonesia” yang diselenggarakan Forum Sinologi Indonesia, Jumat 3 Juni 2022, lewat zoom meeting.

Pernyataan Johanes Herlijanto untuk menjawab salah satu pendapat dari Dr. Theodor Tudoroiu dari University of West Indies, Trinidad and Tobago, yang juga menjadi salah satu pembicara dalam webinar tersebut.

“China merupakan sebuah kekutan normatif. China selalu berusaha untuk menentukan apa yang dianggap normal dalam hubungan dengan negara-negara lain,” kata Dr Tudoroiu.

Webinar ini diselenggarakan untuk menyambut terbitnya buku bunga rampai berjudul China in the Global South: Impact and Perceptions, yang diterbitkan oleh Springer pada Mei 2022, dengan editor Theodor Tudoroiu dan Anna Kuteleva.

Sumber Foto : Media Sosial FSI (Instagram:@sinoforum)

Menurut Profesor Tudoroiu, upaya China untuk menentukan norma makin terlihat sejak Presiden Xi Jinping berkuasa.

Dalam pandangannya, sejak itu, China makin terlihat memproyeksikan kekuatan normatif di atas, khususnya dalam hubungan dengan negara-negara yang tidak sekuat dia.

“Tujuan dari proyeksi kekuatan normatif tersebut adalah agar para elit di negara negara tersebut mengubah pandangan yang mereka yakini dan mendefinisikan ulang kepentingan nasional mereka sehingga menguntungkan bagi China. Dengan demikian, kebijakan-kebijakan di negara negara tersebut menjadi sejalan dengan kepentingan China di tingkat lokal, regional, dan bahkan global. Salah satu cara yang China gunakan untuk mencapai tujuan di atas adalah dengan menyediakan pinjaman finansial untuk membangun projek projek infrastruktur yang prestisius di negara-negara penerima,” kata Tudoroiu.

Bila upaya China berhasil, maka China akan menjadi kekuatan yang dominan dalam negara-negara tersebut.

Meski demikian, Tudoroiu berargumen bahwa keberhasilan China memproyeksikan kekuatan normatif tersebut masih tergantung pada dinamika yang berkembang di negara-negara penerima. 

Menurut Profesor Evi Fitrian, Indonesia tidak akan dapat menerima berada dalam dominasi China.

“Bahkan, Indonesia tidak akan bersedia berada dalam dominasi mana pun, termasuk negara Barat,” ujarnya.

Johanes Herlijanto berpendapat, kelompok elit di Indonesia masih memiliki pandangan yang berbeda-beda terhadap hadirnya China sebagai kekuatan global.

“Meski sebagian kelompok elit yang berada di pemerintahan Indonesia memiliki pandangan positif terhadap China, kekhawatiran, bahkan antiapati terhadap meningkatnya kehadiran China di Indonesia masih cukup dominan, khususnya di kalangan elit yang berada di luar pemerintah,” katanya.

Profesor A. Dahana, guru besar purnabakti Universitas Indonesia, yang juga salah seorang pendiri Forum Sinologi Indonesia, menyambut dengan hangat diterbitkannya buku berjudul China in the Global South: Impact and Perceptions ini.

Dahana berpendapat dampak kehadiran China menjadi penting karena para pemerhati Indonesia seharusnya tidak hanya memperhatikan apa yang terjadi dalam hubungan antara China dan Indonesia saja, tetapi juga perlu untuk mempelajari apa yang terjadi di negara-negara lain terkait dengan fenomena kebangkitan China. 

(/FSI)

Catatan :
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pengamat: Sebagian Elit Masih Cenderung Antipati Terhadap Meningkatnya Pengaruh China di Kawasan, https://www.tribunnews.com/nasional/2022/06/07/pengamat-sebagian-elit-masih-cenderung-antipati-terhadap-meningkatnya-pengaruh-china-di-kawasan.
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Eko Sutriyanto